1. Lengkeng Aroma Durian
Daun : Lurus, kaku, dan hijau tua
Tajuk : Percabangan kokoh dan tidak menjuntai
Buah : Daging buah tebal, biji kecil, kering, kulit putih, berpelat
Masa berbuah : 1,5 tahun dari bibit hasil sambungan
Produktivitas : 2,5 kg/pohon dari pohon berumur 1,5 tahun
2. Lengkeng Diamond River
Daun : Lanset, hijau cerah, panjang 10 cm dan lebar 3-4 cm
Tajuk : Kompak, cabang mudah terbelah
Buah : Daging buah tebal, biji kecil, berair, dan beraroma
Masa berbuah : 1,5 - 2 tahun dari bibit hasil sambungan
Produktivitas : 10-20 kg/pohon dari pohon berumur 2 tahun
3. Lengkeng Itoh
Daun : Lurus, agak tebal, panjang 18-22 cm, lebar 5-6 cm
Tajuk : Rimbun, cabang menjuntai seperti terkulai lemas
Buah : Beraroma sepertiBuah seukuran uang logam Rp.500, daging kering, tebal, biji kecil
Masa berbuah : 3,5 tahun dari bibit hasil sambungan
Produktivitas : 12 kg/pohon dari pohon berumur 3,5 tahun
4. Lengkeng Jenderal
Daun : Lebar, agak panjang dan tanpa lengkungan
Tajuk : Lebar
Buah : Daging buah putih, kering, beraroma seperti diamond river, biji kecil
Masa berbuah : 3,5 tahun dari bibit hasil sambungan
Produktivitas : 12 kg/pohon dari pohon berumur 3,5 tahun
5. Lengkeng Kristal
Daun : Kurus, panjang 19-23 cm, lebar 5-6 cm, hijau muda, mirip dan itoh
Tajuk : Menjuntai kebawah seperti terkulai lemas
Buah : Daging buah tebal 4-5 mm, kering, kenyal, kadar gula 23 briks
Masa berbuah : 3 tahun dari bibit hasil sambungan
Produktivitas : 35-48 kg/pohon dari pohon berumur 3 tahun
6. Lengkeng Pingpong
Daun : Oval, panjang 11 cm, lebar 4 cm, tepi daun melengkung,
Tajuk : Cenderung ngelancir
Buah : Seukuran bola pingpong, daging tipis, biji besar, kering, beraroma
Masa berbuah : 1 tahun dari bibit hasil sambungan
Produktivitas : 1 kg/pohon dari pohon berumur 7-8 bulan
7. Lengkeng Puang rai
Daun : Daun muda lurus dan datar,daun tua bagian tepi melengkung
Tajuk : Pertumbuhan cenderung keatas, cabang lebih liat, cocok untuk tabulapot
Buah : Daging tebal 5 mm, dibeberapa tempat berair
Masa berbuah : 1 tahun dari bibit hasil sambungan
Produktivitas : 20 kg/pohon dari pohon berumur 5 tahun(pot)
8. Lengkeng Satu jari
Daun : Agak pendek, panjang 16 cm, lebar 45 cm, hijau tua, ruas batang sangat pendek, letak tepat berhadapan, dan rapat
Tajuk : Tajuk pertumbuhan cenderung keatas, dan lebih kokoh, cocok untuk tabulapot
Buah : Kulit buah muda hijau muda, kulit buah matang gading, daging buah tebal, kering
Masa berbuah : 2 tahun dari bibit hasil sambungan
Produktivitas : 4 kg/pohon dari pohon berumur 3 tahun (pot)
9. Lengkeng Si chompu
Daun : Mirip daun rambutan, panjang 19 cm, lebar 6.2 cm
Tajuk : Kompak, cabang mudah terbelah
Buah : Daging buah tebal, biji kecil, berair, dan beraroma
Masa berbuah : 3 tahun (dengan perlakuan khusus)
Produktivitas : 50 kg/pohon dari pohon berumur 3 tahun
10. Lengkeng Tanpa nama
Daun : Lebih panjang 2-2,5 cm dari daun itoh dan lebih lebar
Tajuk : Lebar
Buah : Lebih kecil dari itoh, agak berair, tetapi lebih manis daripada itoh
Masa berbuah : 4 tahun dari bibit hasil sambungan
Produktivitas : 4 kg/pohon dari pohon berumur 4 tahun
11. Lengkeng Verny
Daun : Mirip rambutan, panjang 24 cm, lebar 6 cm
Tajuk : Rimbun
Buah : Kulit tebal, besar seperti pingpong, daging kering dan tebal
Masa berbuah : 5 tahun dari bibit hasil sambungan yang diberi perangsang buah
Produktivitas : 7,8 kg/pohon dari pohon berumur 5 tahun (Trubus)
Jumat, 10 April 2009
Kamis, 09 April 2009
Artikel Sawo Manila
Sawo manila (Manilkara zapota) adalah pohon buah yang berumur panjang. Pohon dan buahnya dikenal dengan beberapa nama seperti sawo, sauh atau sauh manila, atau ciku (Malaysia)
Taksonomi Tanaman
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas : Dilleniidae
Ordo : Ebenales
Familia : Sapotaceae
Genus : Manilkara
Spesies : Manilkara zapota (L.) van Royen
Deskripsi Tanaman
Pohon yang besar dan rindang, dapat tumbuh hingga setinggi 30-40 m. Bercabang rendah, batang sawo manila berkulit kasar abu-abu kehitaman sampai coklat tua. Seluruh bagiannya mengandung lateks, getah berwarna putih susu yang kental.Daun tunggal, terletak berseling, sering mengumpul pada ujung ranting. Helai daun bertepi rata, sedikit berbulu, hijau tua mengkilap, bentuk bundar-telur jorong sampai agak lanset, 1,5-7 x 3,5-15 cm, pangkal dan ujungnya bentuk baji, bertangkai 1-3,5 cm, tulang daun utama menonjol di sisi sebelah bawah.Bunga-bunga tunggal terletak di ketiak daun dekat ujung ranting, bertangkai 1-2 cm, kerapkali menggantung, diameter bunga s/d 1,5 cm, sisi luarnya berbulu kecoklatan, berbilangan 6. Kelopak biasanya tersusun dalam dua lingkaran; mahkota bentuk genta, putih, berbagi sampai setengah panjang tabung.Buah buni bertangkai pendek, bulat, bulat telur atau jorong, 3-6 x 3-8 cm, coklat kemerahan sampai kekuningan di luarnya dengan sisik-sisik kasar coklat yang mudah mengelupas, sering dengan sisa tangkai putik yang mengering di ujungnya. Berkulit tipis, dengan daging buah yang lembut dan terkadang memasir, coklat kemerahan sampai kekuningan, manis dan mengandung banyak sari buah. Berbiji sampai 12 butir, namun kebanyakan kurang dari 6, lonjong pipih, hitam atau kecoklatan mengkilap, panjang lk. 2 cm, keping biji berwarna putih lilin.
Kegunaan Tanaman
Sawo manila merupakan buah yang sangat populer di Asia Tenggara. Wilayah ini adalah produsen dan sekaligus konsumen utama buah ini di dunia. Sawo disukai terutama karena rasanya yang manis dan daging buahnya yang lembut.Kebanyakan buah sawo manila dimakan dalam keadaan segar. Akan tetapi sawo dapat pula diolah menjadi serbat (sherbet), dicampurkan ke dalam es krim, atau dijadikan selai. Sari buah sawo dapat dipekatkan menjadi sirup, atau difermentasi menjadi anggur atau cuka.Getah pohon sawo disadap di Amerika, dikentalkan menjadi chicle yang merupakan bahan permen karet alami. Getah ini juga diolah menjadi aneka bahan baku industri sebagai pengganti getah perca dan bahan penambal gigi.Kayu sawo berkualitas bagus, tergolong kayu keras dan berat, dengan tekstur halus dan pola warna yang menarik. Kayu ini terutama disukai sebagai bahan perabot dan ukir-ukiran, termasuk untuk pembuatan patung, karena sifatnya yang mudah dikerjakan dan mudah dipelitur dengan hasil yang baik. Kayu sawo memiliki keawetan yang baik, tahan terhadap serangan jamur dan serangga. Kayu ini juga merupakan favorit anak-anak di Jawa untuk membuat gasing.Kulit kayunya menghasilkan tanin, yang secara tradisional digunakan nelayan sebagai bahan pencelup (ubar) layar dan alat pancing. Beberapa bagian pohon sawo juga digunakan sebagai bahan obat tradisional untuk mengatasi diare (tanin), demam (tanin dan biji), dan bahan bedak untuk memulihkan tubuh sehabis bersalin (bunga).
Ekologi dan pemanenan
Sawo manila banyak ditanam di daerah dataran rendah, meski dapat tumbuh dengan baik hingga ketinggian sekitar 2500 m dpl. Pohon sawo tahan terhadap kekeringan, salinitas yang agak tinggi, dan tiupan angin keras. Tanah yang paling cocok adalah tanah lempung berpasir yang subur dan berpengairan baik.Sawo dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun, akan tetapi pada umumnya terdapat satu atau dua musim berbuah puncak. Di Thailand, musim puncak ini berkisar antara bulan September hingga Desember, sedangkan di Filipina antara Desember – Pebruari.Di India, buah akan matang pada umur sekitar 29 minggu. Buah ini biasanya dipanen dengan hati-hati dari tangkainya, ditaruh di atas tanah atau direndam air agar getahnya habis keluar, lalu dicuci dan digosok kulitnya untuk membuang sisik-sisik di bagian luar.Buah yang baru dipetik itu masih keras, dan perlu disimpan 3-7 hari agar menjadi masak dan lunak, sehingga enak dimakan. Buah yang diperdagangkan biasanya masak dalam perjalanannya ke pasar atau sampai ke pembeli. Penyimpanan dalam suhu rendah dapat memperpanjang masa simpan buah sawo.
Asal-usul dan penyebaranTanaman
Tanaman ini diperkirakan berasal dari daerah Guatemala, Meksiko dan Hindia Barat. Para penjajah bangsa Spanyol membawanya dari Meksiko ke Filipina, dan kemungkinan dari sana menyebar ke Asia Tenggara.Kini sawo manila telah ditanam di banyak daerah tropis di dunia. Koleksi plasma nutfah sawo manila terdapat di Los Banos (Filipina), Queensland (Australia), India, Kuba, Brazil, Kosta Rika, Florida dan Hawaii (Amerika Serikat) dan beberapa negara lain. (Wikipedia)
Taksonomi Tanaman
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas : Dilleniidae
Ordo : Ebenales
Familia : Sapotaceae
Genus : Manilkara
Spesies : Manilkara zapota (L.) van Royen
Deskripsi Tanaman
Pohon yang besar dan rindang, dapat tumbuh hingga setinggi 30-40 m. Bercabang rendah, batang sawo manila berkulit kasar abu-abu kehitaman sampai coklat tua. Seluruh bagiannya mengandung lateks, getah berwarna putih susu yang kental.Daun tunggal, terletak berseling, sering mengumpul pada ujung ranting. Helai daun bertepi rata, sedikit berbulu, hijau tua mengkilap, bentuk bundar-telur jorong sampai agak lanset, 1,5-7 x 3,5-15 cm, pangkal dan ujungnya bentuk baji, bertangkai 1-3,5 cm, tulang daun utama menonjol di sisi sebelah bawah.Bunga-bunga tunggal terletak di ketiak daun dekat ujung ranting, bertangkai 1-2 cm, kerapkali menggantung, diameter bunga s/d 1,5 cm, sisi luarnya berbulu kecoklatan, berbilangan 6. Kelopak biasanya tersusun dalam dua lingkaran; mahkota bentuk genta, putih, berbagi sampai setengah panjang tabung.Buah buni bertangkai pendek, bulat, bulat telur atau jorong, 3-6 x 3-8 cm, coklat kemerahan sampai kekuningan di luarnya dengan sisik-sisik kasar coklat yang mudah mengelupas, sering dengan sisa tangkai putik yang mengering di ujungnya. Berkulit tipis, dengan daging buah yang lembut dan terkadang memasir, coklat kemerahan sampai kekuningan, manis dan mengandung banyak sari buah. Berbiji sampai 12 butir, namun kebanyakan kurang dari 6, lonjong pipih, hitam atau kecoklatan mengkilap, panjang lk. 2 cm, keping biji berwarna putih lilin.
Kegunaan Tanaman
Sawo manila merupakan buah yang sangat populer di Asia Tenggara. Wilayah ini adalah produsen dan sekaligus konsumen utama buah ini di dunia. Sawo disukai terutama karena rasanya yang manis dan daging buahnya yang lembut.Kebanyakan buah sawo manila dimakan dalam keadaan segar. Akan tetapi sawo dapat pula diolah menjadi serbat (sherbet), dicampurkan ke dalam es krim, atau dijadikan selai. Sari buah sawo dapat dipekatkan menjadi sirup, atau difermentasi menjadi anggur atau cuka.Getah pohon sawo disadap di Amerika, dikentalkan menjadi chicle yang merupakan bahan permen karet alami. Getah ini juga diolah menjadi aneka bahan baku industri sebagai pengganti getah perca dan bahan penambal gigi.Kayu sawo berkualitas bagus, tergolong kayu keras dan berat, dengan tekstur halus dan pola warna yang menarik. Kayu ini terutama disukai sebagai bahan perabot dan ukir-ukiran, termasuk untuk pembuatan patung, karena sifatnya yang mudah dikerjakan dan mudah dipelitur dengan hasil yang baik. Kayu sawo memiliki keawetan yang baik, tahan terhadap serangan jamur dan serangga. Kayu ini juga merupakan favorit anak-anak di Jawa untuk membuat gasing.Kulit kayunya menghasilkan tanin, yang secara tradisional digunakan nelayan sebagai bahan pencelup (ubar) layar dan alat pancing. Beberapa bagian pohon sawo juga digunakan sebagai bahan obat tradisional untuk mengatasi diare (tanin), demam (tanin dan biji), dan bahan bedak untuk memulihkan tubuh sehabis bersalin (bunga).
Ekologi dan pemanenan
Sawo manila banyak ditanam di daerah dataran rendah, meski dapat tumbuh dengan baik hingga ketinggian sekitar 2500 m dpl. Pohon sawo tahan terhadap kekeringan, salinitas yang agak tinggi, dan tiupan angin keras. Tanah yang paling cocok adalah tanah lempung berpasir yang subur dan berpengairan baik.Sawo dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun, akan tetapi pada umumnya terdapat satu atau dua musim berbuah puncak. Di Thailand, musim puncak ini berkisar antara bulan September hingga Desember, sedangkan di Filipina antara Desember – Pebruari.Di India, buah akan matang pada umur sekitar 29 minggu. Buah ini biasanya dipanen dengan hati-hati dari tangkainya, ditaruh di atas tanah atau direndam air agar getahnya habis keluar, lalu dicuci dan digosok kulitnya untuk membuang sisik-sisik di bagian luar.Buah yang baru dipetik itu masih keras, dan perlu disimpan 3-7 hari agar menjadi masak dan lunak, sehingga enak dimakan. Buah yang diperdagangkan biasanya masak dalam perjalanannya ke pasar atau sampai ke pembeli. Penyimpanan dalam suhu rendah dapat memperpanjang masa simpan buah sawo.
Asal-usul dan penyebaranTanaman
Tanaman ini diperkirakan berasal dari daerah Guatemala, Meksiko dan Hindia Barat. Para penjajah bangsa Spanyol membawanya dari Meksiko ke Filipina, dan kemungkinan dari sana menyebar ke Asia Tenggara.Kini sawo manila telah ditanam di banyak daerah tropis di dunia. Koleksi plasma nutfah sawo manila terdapat di Los Banos (Filipina), Queensland (Australia), India, Kuba, Brazil, Kosta Rika, Florida dan Hawaii (Amerika Serikat) dan beberapa negara lain. (Wikipedia)
Oleh
Ganis Harsono
Artikel Durian Monthong
Durian varietas unggul di Indonesia adalah Otong (Monthong), Kani (Chanee), Sukun, Petruk, Sunan, Sitokong, Simas, Sidodol, Sijapang, Sihijau, Perwira, Bokor dan Siriwig. Otong dan Kani merupakan durian introduksi dari Thailand, sedangkan Sitokong merupakan varietas asli Indonesia. Musim panen antara bulan Oktober hingga Februari.
DURIAN MONTHONG (Durio zibethinus Murr)
Taksonomi Tanaman
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
DURIAN MONTHONG (Durio zibethinus Murr)
Taksonomi Tanaman
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Familia : Bombacaceae
Genus : Durio
Spesies : Durio zibethinus Murr
Asal Tanaman
Asia Tenggara, terutama Malaysia dan Indonesia. Namun pengembangan durian unggul saat ini ada di Thailand.
Deskripsi Tanaman
Habitus: berupa pohon, berumur panjang (perenial), tinggi 27 - 40 m. Batang: berkayu, silindris, tegak, kulit pecah-pecah, permukaan kasar, percabangan simpodial, bercabang banyak, arah mendatar. Daun: tunggal, bertangkai pendek, tersusun berseling (alternate), permukaan atas berwarna hijau tua - bawah cokelat kekuningan, bentuk jorong hingga lanset, panjang 6,5 - 25 cm, lebar 3 - 5 cm, ujung runcing, pangkal membulat (rotundatus), tepi rata, pertulangan menyirip (pinnate), permukaan atas mengkilat (nitidus), permukaan bawah buram (opacus), tidak pernah meluruh, bagian bawah berlapis bulu halus berwarna cokelat kemerahan. Bunga: muncul di batang atau cabang yang sudah besar, bertangkai, kelopak berbentuk lonceng (campanulatus) - berwarna putih hingga cokelat keemasan, berbunga sekitar bulan januari. Buah: bulat atau lonjong, panjang 15 - 30 cm, kulit dipenuhi duri-duri tajam, warna coklat keemasan atau kuning, bentuk biji lonjong, 2 - 6 cm - berwarna cokelat, berbuah setelah berumur 5 - 12 tahun, jatuh sendiri kalau sudah masak. Akar: tunggang.
Budidaya Tanaman
· Sebagai batang bawah digunakan tanaman yang berasal dari biji yang telah berumur 4-8 bulan
· Meski tanaman durain relatif tahan naungan sebaiknya lokasi penanamannya terbuka
· Setelah penyerbukan dan terbentuk pentil buah, sebaiknya segera dibungkus untuk mencegah serangan penggerek buah.
· Untuk mencegah buah matang jatuh ke tanah, sebaiknya buah diikat dengan tali rafia ke cabang terdekat.
Hama dan Penyakit
Hama utama durian adalah penggerek buah dan batang (lubang pada batang sebaiknya disumbat dengan ter/kapas atau kapas yang telah dicelupkan ke insektisida). Hama lain yang mengganggu adalah kutu daun (kuning) dan kutu kapas (putih). Penyakit yang mengganggu durian adalah penyakit busuk leher batang, penyakit busuk batang dan busuk bergetah.
Panen
Asal Tanaman
Asia Tenggara, terutama Malaysia dan Indonesia. Namun pengembangan durian unggul saat ini ada di Thailand.
Deskripsi Tanaman
Habitus: berupa pohon, berumur panjang (perenial), tinggi 27 - 40 m. Batang: berkayu, silindris, tegak, kulit pecah-pecah, permukaan kasar, percabangan simpodial, bercabang banyak, arah mendatar. Daun: tunggal, bertangkai pendek, tersusun berseling (alternate), permukaan atas berwarna hijau tua - bawah cokelat kekuningan, bentuk jorong hingga lanset, panjang 6,5 - 25 cm, lebar 3 - 5 cm, ujung runcing, pangkal membulat (rotundatus), tepi rata, pertulangan menyirip (pinnate), permukaan atas mengkilat (nitidus), permukaan bawah buram (opacus), tidak pernah meluruh, bagian bawah berlapis bulu halus berwarna cokelat kemerahan. Bunga: muncul di batang atau cabang yang sudah besar, bertangkai, kelopak berbentuk lonceng (campanulatus) - berwarna putih hingga cokelat keemasan, berbunga sekitar bulan januari. Buah: bulat atau lonjong, panjang 15 - 30 cm, kulit dipenuhi duri-duri tajam, warna coklat keemasan atau kuning, bentuk biji lonjong, 2 - 6 cm - berwarna cokelat, berbuah setelah berumur 5 - 12 tahun, jatuh sendiri kalau sudah masak. Akar: tunggang.
Budidaya Tanaman
· Sebagai batang bawah digunakan tanaman yang berasal dari biji yang telah berumur 4-8 bulan
· Meski tanaman durain relatif tahan naungan sebaiknya lokasi penanamannya terbuka
· Setelah penyerbukan dan terbentuk pentil buah, sebaiknya segera dibungkus untuk mencegah serangan penggerek buah.
· Untuk mencegah buah matang jatuh ke tanah, sebaiknya buah diikat dengan tali rafia ke cabang terdekat.
Hama dan Penyakit
Hama utama durian adalah penggerek buah dan batang (lubang pada batang sebaiknya disumbat dengan ter/kapas atau kapas yang telah dicelupkan ke insektisida). Hama lain yang mengganggu adalah kutu daun (kuning) dan kutu kapas (putih). Penyakit yang mengganggu durian adalah penyakit busuk leher batang, penyakit busuk batang dan busuk bergetah.
Panen
Ciri buah yang telah tua adalah bila diketuk menghasilkan suara yang nyaring. Hasil panen 10-200 buah per pohon dengan berat 1.5 - 5 kg per buah (tergantung varietasnya). (Wikipedia)
Oleh
Ganis Harsono
Artikel Srikaya Merah
Bentuk batang bulat(teres), permukaan batang berusuk (costatus), arah tumubuh batang tegak lurus (erectus), percabangan pada batang simpodial.Termasuk semak semi-hijau abadi atau pohon yang meranggas mencapai 8m tingginya.Kulit batang coklat muda
Annona squamosa L.Lokal : Srikaya Merah (Red Sugar Apple)
Annona squamosa L.Lokal : Srikaya Merah (Red Sugar Apple)
Taksonomi
· Kingdom : Plantae
· Divisio : Magnoliophyta
· Class : Magnoliopsida
· Ordo : Magnoliales
· Familia : Annonaceae
· Genus : Annona
· Species : Annona squamosa
· Nama binomial : Annona squamosa L.
Deskripsi
· Permukaan daun mengkilat (nitidus)
· Daging daun seperti kertas (papyraceus)
· Daun majemuk, helaian bentuk elips memanjang sampai bentuk lanset, ujung tumpul, sampai meruncing pendek, panjang 6--17 cm, lebar 2,5--7,5 cm,
· Daun kelopak segitiga, waktu kuncup bersambung seperti katup, kecil. Mahkota daun mahkota segitiga, yang terluar berdaging tebal, panjang 2--2,5 cm, putih kekuningan, dengan pangkal yang berongga berubah ungu, daun mahkota yang terdalam sangat kecil atau mereduksi
· Bagian bawah daun sedikit berbulu balig (pubescent) atau melokos (glabrescent)
· Berumah satu (monoecus), berkelamin banci (hermaphroditus)
· Bunga tunggal, dalam berkas, 1-2 berhadapan atau samping daun
· Dasar bunga bentuk tugu (tinggi)
· Benang sari berjumlah banyak, putih, kepala sari bentuk topi, penghubung ruang sari melebar, dan menutup ruang sari
· Putik banyak, setiap putik tersusun dari 1 daun buah, ungu tua, kepala putik duduk, rekat menjadi satu, mudah rontok
· Merupakan buah buni ganda (buah sejati ganda)
· Buah majemuk agregat
· Berbentuk bulat membengkok di ujung, garis tengah 5-10 cm
· Buahnya berbentuk bulat dengan kulit bermata banyak
· Biji dalam satu buah agregat banyak hitam mengkilat
· Bijinya berwarna coklat tua
· Kingdom : Plantae
· Divisio : Magnoliophyta
· Class : Magnoliopsida
· Ordo : Magnoliales
· Familia : Annonaceae
· Genus : Annona
· Species : Annona squamosa
· Nama binomial : Annona squamosa L.
Deskripsi
· Permukaan daun mengkilat (nitidus)
· Daging daun seperti kertas (papyraceus)
· Daun majemuk, helaian bentuk elips memanjang sampai bentuk lanset, ujung tumpul, sampai meruncing pendek, panjang 6--17 cm, lebar 2,5--7,5 cm,
· Daun kelopak segitiga, waktu kuncup bersambung seperti katup, kecil. Mahkota daun mahkota segitiga, yang terluar berdaging tebal, panjang 2--2,5 cm, putih kekuningan, dengan pangkal yang berongga berubah ungu, daun mahkota yang terdalam sangat kecil atau mereduksi
· Bagian bawah daun sedikit berbulu balig (pubescent) atau melokos (glabrescent)
· Berumah satu (monoecus), berkelamin banci (hermaphroditus)
· Bunga tunggal, dalam berkas, 1-2 berhadapan atau samping daun
· Dasar bunga bentuk tugu (tinggi)
· Benang sari berjumlah banyak, putih, kepala sari bentuk topi, penghubung ruang sari melebar, dan menutup ruang sari
· Putik banyak, setiap putik tersusun dari 1 daun buah, ungu tua, kepala putik duduk, rekat menjadi satu, mudah rontok
· Merupakan buah buni ganda (buah sejati ganda)
· Buah majemuk agregat
· Berbentuk bulat membengkok di ujung, garis tengah 5-10 cm
· Buahnya berbentuk bulat dengan kulit bermata banyak
· Biji dalam satu buah agregat banyak hitam mengkilat
· Bijinya berwarna coklat tua
Khasiat
Bagian yang digunakanBagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat, yaitu daun, akar, buah, kulit kayu, dan bijinya.IndikasiDaun digunakan untuk mengatasi: batuk, demam, reumatik, menurunkan kadar asam urat darah yang tinggi, diare, disentri, rectal prolaps pada anak-anak, cacingan, kutu kepala, pemakaian luar untuk borok, luka, bisul, skabies, kudis, dan ekzema.Biji digunakan untuk mengatasi: pencernaan lemah, cacingan, dan mematikan kutu kepala dan serangga.Buah muda digunakan untuk mengatasi : diare, disentri akut, dan gangguan pencernaan (atonik dispepsia).Akar digunakan untuk mengatasi: sembelit, disentri akut, depresi mental, dan nyeri tulang punggung.Kulit kayu digunakan untuk mengatasi: diare, disentri, dan luka berdarah.
Bagian yang digunakanBagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat, yaitu daun, akar, buah, kulit kayu, dan bijinya.IndikasiDaun digunakan untuk mengatasi: batuk, demam, reumatik, menurunkan kadar asam urat darah yang tinggi, diare, disentri, rectal prolaps pada anak-anak, cacingan, kutu kepala, pemakaian luar untuk borok, luka, bisul, skabies, kudis, dan ekzema.Biji digunakan untuk mengatasi: pencernaan lemah, cacingan, dan mematikan kutu kepala dan serangga.Buah muda digunakan untuk mengatasi : diare, disentri akut, dan gangguan pencernaan (atonik dispepsia).Akar digunakan untuk mengatasi: sembelit, disentri akut, depresi mental, dan nyeri tulang punggung.Kulit kayu digunakan untuk mengatasi: diare, disentri, dan luka berdarah.
Catatan
Ibu hamil dilarang minum rebusan biji buah srikaya. Hati-hati jika minum rebusan biji, kulit kayu, dan akar srikaya karena mengandung racun.Hanya digunakan dibawah pengawasan herbalis berpengalaman (Wikipedia)
Oleh
Ganis Harsono
Lengkeng Kombinasi
Kabar gembira bagi anda pencita tanaman lengkeng, kini garfazh utama nurseri menyediakan lengkeng kombinasi. adapun kombinasi lengkengnya yakni 2 jenis dalam 1 tanaman.
bila anda berminat dapat langsung menghubungi contact person.
bila anda berminat dapat langsung menghubungi contact person.
Oleh
Ganis Harsono
Artikel Lengkeng Pingpong
Tanaman Lengkeng
Sekilas mengenai buah lengkeng. Buah lengkeng berbentuk bulat besar, coklat kekuningan, hampir gundul; licin, berbutir-butir, berbintil kasar atau beronak, bergantung pada jenisnya.
Daging buah (arilus)tipis berwarna putih dan agak bening. Pembungkus biji berwarna coklat kehitaman, mengkilap. Terkadang berbau agak keras.
Taksonomi Tanaman
Taksonomi Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Familia : Sapindaceae
Genus : Euphoria
Spesies : Euphoria longana (Lour.) Steud.
Deskripsi Tanaman
Pohon lengkeng dapat mencapai tinggi 40 m dan diameter batangnya hingga sekitar 1 m. Berdaun majemuk, dengan 2-4(-6) pasang anak daun, sebagian besar berbulu rapat pada bagian aksialnya. Tangkai daun 1-20 cm, tangkai anak daun 0,5-3,5 cm. Anak daun bulat memanjang, panjang lk. 1-5 kali lebarnya, bervariasi 3-45 × 1,5-20 cm, mengertas sampai menjangat, dengan bulu-bulu kempa terutama di sebalah bawah di dekat pertulangan daun.Perbungaan umumnya di ujung, 4-80 cm panjangnya, lebat dengan bulu-bulu kempa, bentuk payung menggarpu. Mahkota bunga lima helai, panjang hingga 6 mm.
Jenis dan penyebaran
Pohon lengkeng dapat mencapai tinggi 40 m dan diameter batangnya hingga sekitar 1 m. Berdaun majemuk, dengan 2-4(-6) pasang anak daun, sebagian besar berbulu rapat pada bagian aksialnya. Tangkai daun 1-20 cm, tangkai anak daun 0,5-3,5 cm. Anak daun bulat memanjang, panjang lk. 1-5 kali lebarnya, bervariasi 3-45 × 1,5-20 cm, mengertas sampai menjangat, dengan bulu-bulu kempa terutama di sebalah bawah di dekat pertulangan daun.Perbungaan umumnya di ujung, 4-80 cm panjangnya, lebat dengan bulu-bulu kempa, bentuk payung menggarpu. Mahkota bunga lima helai, panjang hingga 6 mm.
Jenis dan penyebaran
Ada beberapa jenis lengkeng, Dimocarpus longan, di antaranya:
1. ssp. longan var. longan. Longan (Ingg.), lengkeng (Ind./Mal.), lamyai pa (Thai). Berasal dari wilayah pegunungan di Myanmar hingga ke Tiongkok selatan. Kini dibudidayakan secara meluas hingga ke Taiwan, Thailand, Indonesia, Australia (Queensland) dan Amerika Serikat (Florida).
2. ssp. longan var. longepetiolatus. Dari Vietnam bagian selatan.
3. ssp. longan var. obtusus. Lamyai khruer, lamyai tao (Thai). Dari Indochina, dibudidayakan di Thailand.
4. ssp. malesianus var. malesianus. Matakucing (Malaysia), medaru, medaro, bedaro (Sumatra), ihau (Kaltim), isau, sau, kakus (Serawak). Menyebar di Indochina dan Malesia.
5. ssp. malesianus var. echinatus. Dari Kalimantan dan Filipina.
Selain lengkeng, jenis-jenis yang lain umumnya hanya diperdagangkan secara lokal.
2. ssp. longan var. longepetiolatus. Dari Vietnam bagian selatan.
3. ssp. longan var. obtusus. Lamyai khruer, lamyai tao (Thai). Dari Indochina, dibudidayakan di Thailand.
4. ssp. malesianus var. malesianus. Matakucing (Malaysia), medaru, medaro, bedaro (Sumatra), ihau (Kaltim), isau, sau, kakus (Serawak). Menyebar di Indochina dan Malesia.
5. ssp. malesianus var. echinatus. Dari Kalimantan dan Filipina.
Selain lengkeng, jenis-jenis yang lain umumnya hanya diperdagangkan secara lokal.
Kegunaan Lengkeng
Buah-buah ini terutama dimakan dalam keadaan segar. Buah lengkeng, terutama yang berdaging tebal dan besar, dikalengkan dalam sari buahnya di Thailand, Taiwan dan Tiongkok, baik ditambah gula maupun tidak. Lengkeng juga dikeringkan, untuk dijadikan bahan pembuat minuman penyegar.Seperti halnya lerak, biji lengkeng yang mengandung saponin terkadang dimanfaatkan untuk mencuci rambut. Biji, buah, daun dan bunga lengkeng juga digunakan sebagai bahan obat tradisional, terutama dalam ramuan Tiongkok. Daunnya mengandung quercetin dan quercitrin.Kayu lengkeng dan kayu bedaro merupakan kayu yang cukup baik untuk konstruksi ringan dalam rumah dan bahan perkakas. (id.wikipedia)
Buah-buah ini terutama dimakan dalam keadaan segar. Buah lengkeng, terutama yang berdaging tebal dan besar, dikalengkan dalam sari buahnya di Thailand, Taiwan dan Tiongkok, baik ditambah gula maupun tidak. Lengkeng juga dikeringkan, untuk dijadikan bahan pembuat minuman penyegar.Seperti halnya lerak, biji lengkeng yang mengandung saponin terkadang dimanfaatkan untuk mencuci rambut. Biji, buah, daun dan bunga lengkeng juga digunakan sebagai bahan obat tradisional, terutama dalam ramuan Tiongkok. Daunnya mengandung quercetin dan quercitrin.Kayu lengkeng dan kayu bedaro merupakan kayu yang cukup baik untuk konstruksi ringan dalam rumah dan bahan perkakas. (id.wikipedia)
Oleh
Ganis Harsono
Minggu, 05 April 2009
Harga Lengkeng Diamond River
Lengkeng Diamond River yang tersedia di Garfazh Utama Nurseri adalah sebagai berikut
1. Lengkeng Diamond River tinggi 30 cm s.d.50 cm kemasan polibag harga Rp 35.000
2. Lengkeng Diamond River tinggi 50 cm s.d 75 cm kemasan polibag harga Rp 70.000
3. Lengkeng Diamond River tinggi 75 cm s.d 100 cm kemasan polibag harga Rp 125.000
4. Lengkeng Diamond River tinggi 1 meter s.d 1.5 meter pot uk 70 cm harga Rp 650.000
5. Lengkeng Diamond River tinggi 1.5 meter s.d .2.5 meter kondisi sehat, sedang berbunga dan berbuah dalam kemasan pot jumbo ukuran pot diameter125 cm harga Rp 5.500.000
1. Lengkeng Diamond River tinggi 30 cm s.d.50 cm kemasan polibag harga Rp 35.000
2. Lengkeng Diamond River tinggi 50 cm s.d 75 cm kemasan polibag harga Rp 70.000
3. Lengkeng Diamond River tinggi 75 cm s.d 100 cm kemasan polibag harga Rp 125.000
4. Lengkeng Diamond River tinggi 1 meter s.d 1.5 meter pot uk 70 cm harga Rp 650.000
5. Lengkeng Diamond River tinggi 1.5 meter s.d .2.5 meter kondisi sehat, sedang berbunga dan berbuah dalam kemasan pot jumbo ukuran pot diameter125 cm harga Rp 5.500.000
Oleh
Ganis Harsono
Jenis Jenis Lengkeng Dataran Rendah
Garfazh Utama Nurseri Mempunyai Jenis-jenis Lengkeng Dataran Rendah antara lain :
1. Lengkeng Diamon River
2. Lengkeng Pingpong
3. Lengkeng Puang rai
4. Lengkeng Kristal
5. Lengkeng Aroma Durian
Lengkeng-lengkeng tersebut berasal dari indukan yang sudah berbuah, sehingga bibit akan berbuah lebih cepat dibandingkan dengan bibit yang berasal dari biji.
Koleksi yang sedang dipersiapkan untuk diperbanyak
1. Lengkeng Jenderal
2. Lengkeng Aroma Durian Putih
3. Lengkeng Si Chompu
1. Lengkeng Diamon River
2. Lengkeng Pingpong
3. Lengkeng Puang rai
4. Lengkeng Kristal
5. Lengkeng Aroma Durian
Lengkeng-lengkeng tersebut berasal dari indukan yang sudah berbuah, sehingga bibit akan berbuah lebih cepat dibandingkan dengan bibit yang berasal dari biji.
Koleksi yang sedang dipersiapkan untuk diperbanyak
1. Lengkeng Jenderal
2. Lengkeng Aroma Durian Putih
3. Lengkeng Si Chompu
Oleh
Ganis Harsono
Langganan:
Postingan (Atom)