Selamat Datang di Garfazh Utama Nurseri

Kami Menjual Bibit Tanaman Buah, Tanaman Pelindung/Kehutanan, dan Tanaman Langka Melayani Partai dan Eceran Siap Kirim Seluruh Indonesia

KUALITAS TERJAMIN HARGA BERSAING

Minggu, 26 Juli 2009

Mengapa Zaitun banyak di buru

KabarIndonesia - Tanaman Zaitun dalam bahasa Latinnya dikenal dengan nama Olea europaea L. Biasa disebut dengan Olive. Beberapa jenis zaitun lainnya adalah Wild Olive (Olea africana), Oleaster (O. europaea var. oleaster), American Olive (Osmanthus americana), Fragrant Olive (O. fragrans).
Tanaman/Pohon Zaitun
Zaitun merupakan salah satu tanaman pertanian yang tertua di dunia. Sejarah mencatat, bahwa pohon zaitun mempunyai berbagai macam manfaat. Tinggi pohonnya diperkirakan setinggi tiga meter, mempunyai daun berwarna hijau terang dan buah yang masak ranum berwarna ungu kehitaman serta amat kaya dengan vitamin A, B1, B2, C, D, E, K, dan zat besi. Seperti halnya dengan pohon kelapa, setiap bagian pohon zaitun memiliki manfaatnya sendiri-sendiri, antara lain:
Minyak zaitun yang diperoleh dari ekstrasi buahnya, amat jernih, berkilau, sangat mahal harganya, dan memberikan manfaat yang sangat baik terhadap kesehatan manusia. Minyak zaitun yang mengandung vitamin E merupakan antioxidant, dapat mengurangi resiko kematian akibat penyakit jantung dan kanker. Penelitian Harvard yang terbaru menyimpulkan bahwa lemak tak jenuh ganda seperti terdapat pada minyak zaitun dapat menurunkan kadar kolesterol LDL (low density lipoprotein) yang mana LDL merupakan kadar kolesterol darah jahat yang dapat menimbun di dinding-dinding arteri. Jenis lemak yang dapat membantu mencegah kanker payudara adalah lemak tak-jenuh dalam minyak zaitun.
Selain itu, minyak zaitun dapat memperhalus kulit yang kering, termasuk mengurangi keriput pada permukaan wajah. Hal tersebut tak lain karena buah zaitun yang mengandung minyak sebesar 15 persen sehingga mampu melembabkan kulit dengan baik. Di sisi lain, kelembaban tersebut akan menjaga elastisitas kulit sehingga meminimalkan munculnya keriput dini. Ada yang melakukannya dicampur dengan bahan lain, seperti buah advocad dan ada pula yang langsung mengoleskan minyak zaitun murni ke wajah.
Kegunaan lainnya untuk perawatan kulit adalah dapat menjaga kelembaban kulit dan menjadikan kulit tampak bercahaya. Minyak zaitun dapat dioleskan ketika sedang mandi untuk merawat kesehatan kulit pada tubuh secara keseluruhan.
Dengan beragam manfaat inilah, tak heran bila minyak zaitun juga banyak ditemui sebagai salah satu bahan formula yang digunakan dalam produk-produk kecantikan.
Minyak zaitun sangat baik pula untuk menjadikan rambut tumbuh lebih subur, hitam dan lebat. Konon hal ini telah dipraktekkan oleh Cleopatra di masa lalu. Salah satu cara yang mudah dalam pengaplikasiannya, yaitu minyak zaitun tersebut dapat dicampur saat penggunaan shampo yang biasa dipakai sehari-hari kemudian dibilas hingga bersih.
Untuk mereka yang gemar masak-memasak seperti Penulis, minyak zaitun juga merupakan pengganti mentega atau margarin yang baik. Cara terbaik menggunakan minyak zaitun adalah dengan mencelupkan bumbu-bumbu kesukaan anda di dalamnya selama beberapa hari. Selanjutnya Anda tinggal menggunakan minyak tersebut untuk bumbu salad atau sebagai saus. Minyak zaitun dapat disimpan dalam tempat lemari yang sejuk dan gelap hingga 6 bulan sejak dibuka, atau bisa hingga setahun jika tetap didinginkan setelah dibuka.
Daun zaitun bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun/ketahanan tubuh manusia. Daun zaitun sudah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Yunani kuno sebagai pembasuh luka. Daun zaitun juga dipakai sebagai obat kandung kemih dan riset menunjukkan, bahwa daun zaitun memiliki kemampuan membantu penurunan kadar gula dalam darah sebagaimana juga bermanfaat menurunkan tekanan darah tinggi. Daun tersebut juga mengandung zat anti mikroba dan sangat efektif memerangi sejumlah jamur, virus dan bakteri.
Batang zaitun dapat dipergunakan sebagai bahan pembuatan perabot rumah tangga.
Dari apa yang telah dituliskan di atas, Penulis sendiri telah terbiasa menggunakan minyak zaitun ini untuk masak-memasak setelah diketahui Penulis bahwa minyak zaitun ini jauh lebih populer penggunaannya di Amerika daripada di Indonesia. Selain itu, sangat mudah menemukannya, karena hampir di semua supermarket dengan mudah Penulis mendapatkannya dari berbagai macam minyak zaitun yang dijual, dari level yang biasa-biasa saja hingga yang extra virgin. Harga termahal berlaku khusus untuk yang extra virgin.
Umumnya minyak zaitun ini dalam kegiatan masak-memasak, digunakan sebagai pengganti minyak nabati/hewani, misalnya untuk meng-oseng bumbu-bumbu dalam memasak sayuran dan berbagai macam makanan lainnya. Selain untuk dressing pada salad, biasanya Penulis mencampurnya pada spaghetti sebelum dilumuri saos spaghetii di atasnya. Dengan cara ini akan membuat permukaan spaghetti lebih licin, juga memberikan cita rasa yang lebih sedap.
Tak lupa pula Penulis menggunakan produk spa untuk kuku yang mengandung minyak zaitun ini karena akan membuat kutikula kuku menjadi lebih lembut dan tak tampak retak-retak.
Untuk perawatan muka dan rambut, Penulis sendiri masih belum pernah mencobanya. Suatu hari kelak, pasti Penulis akan mencobanya khusus untuk perawatan muka. Sedangkan masalah rambut, untuk saat ini Penulis belum perlu mengkhawatirkannya karena rambut Penulis tergolong lebat.
(fida abbot)

Khasiat Buah Zaitun

Zaitun sejak lama terkenal dengan khasiatnya untuk kesehatan. Terdiri dari :

Meningkatkan metabolisme

Makan ½ cup buah Zaitun setiap hari dapat mencegah kegemukan. Khasiat ini berasal dari lemak tak jenuh tunggal yang mempercepat pembakaran lemak dan mencegah gula diubah menjadi lemak. Selain itu, sebuah studi dalam British Journal of Nutrition menemukan, asam lemak tak jenuh tunggal menstimulir cholecystokinin, sejenis hormone penekan nafsu makan yang mengirim sinyal kenyang ke otak.

Merevitalisasi system imun

Zaitun kaya dengan vitamin E larut lemak, yang melindungi sel-sel dari radikal-radikal bebas yang berbahaya. Antioksidan ini menguatkan system imun, mengurangi penyakit seperti pilek dan flu sampai 30%, begitu menurut para periset di Tufts University di Boston.

Menghaluskan kulit

Makan buah zaitun yang merupakan sumber terkaya oleic acid, membantu mengurangi tampilan garis-garis halus. Asam lemak ini dapat mengenyalkan kulit dan melindungi elastin kulit dari kerusakan.

Meningkatkan sirkulasi

Zaitun adalah sumber istimewa dari polyphenois, senyawa antioksidan yang membantu mencegah penggumpalan darah yang berbahaya. Sebuah studi dalam Journal Of American College of Cardiology mengaitkan senyawa ini dengan peningkatan kadar nitric oxide, molekul jantung sehat yang meningkatkan pelebaran pembuluh darah dan aliran darah.

Sabtu, 09 Mei 2009

Artikel Rukem

RUKAM (GANDA RUKEM)

Family FLACOURTIACEAE

Deskripsi

Rukam berperawakan pohon kecil, tingginya 5-15(-20) m; batang dan percabangannya yang tua biasanya bengkok bengkok, beralur dan bercabang-cabang di dekat pangkalnya; batang yang muda beserta cabang-cabangnya berduri keras dan mengayu, bercabang-cabang atau tidak, panjang duri mencapai 10 cm; pohon yang diperbanyak dengan klon biasanya tidak berduri. Daunnya berbentuk lonjong sampai bundar telur atau jorong sampai lanset-lonjong, berukuran {(6,5-)10-15(-18)} cm x {4-7(-9)} cm, tak berbulu atau berbulu pada tulang tengah dan peruratan daunnya, lembaran daun sebelah atas seringkali berkilap, berwarna hijau tua, pada saat daun masih muda berwarna merahkecoklatan dan menggantung, pinggiran daun bergerigi kasar; tangkai daun panjangnya 5-8 mm. Perbungaannya berbentuk tandan berbunga sedikit, berukuran pendek, berada di ketiak daun, berbulu halus; gagang bunga panjangnya 3-4 mm; bunga berwarna kuning kehijau-hijauan, umumnya berkelamin tunggal; daun kelopak 4 helai, jarang 3-6 helai; tidak berdaun mahkota; bunga jantan bercuping cakram 8, berdaging, berwarna jingga atau putih kekuning-kuningan, berbenang sari banyak sekali; bunga betinanya biasanya tak berbenang sari, tangkai putik 4-6(-8), lepas-lepas, kepala putiknya kurang tegas, bercuping dua. Buahnya bertipe buah buni yang bentuknya bulat, bulat gepeng sampai bulat telur sungsang, berdiameter 2-2,5 cm, berwarna hijau muda sampai merah jambu atau hijau-lembayung sampai merah tua, berdaging keputih-putihan, banyak mengandung air yang asam rasanya; di ujung buah masih ada bekas tangkai putik kecil-kecil sebanyak 4-6(-8), mirip paruh, dalam bentuk lingkaran. Berbiji pipih, sebanyak 4-7 butir. Kandungan Buah rukam yang telah berwarna merah-lembayung tua memiliki daging buah berwarna putih. Analisis per 100 g bagian yang dapat dimakan di Filipina menunjukkan perbandingan sebagai berikut: 77 g air, 1,7 g protein, 1,3 g lemak, 15 g karbohidrat, 3,7 g serat, dan 0,8 g abu. Nilai energinya 345 kJ/ 100 g.

Manfaat

Buah rukam yang matang dapat dimakan dalam keadaan segar; sebelum dimakan sebaiknya dipijit-pijit dahulu dengan jari, sebab dengan cara ini rasa sepet daging buahnya akan hilang. Buah rukam dapat pula dibuat rujak dan asinan, atau dicampur gula dijadikan selai atau permen. Daun mudanya dapat dimakan mentah sebagai lalap. Buah mudanya digunakan dalam ramuan obat tradisional untuk mengobati diare dan disentri. Air perasan daunnya dipakai untuk mengobati kelopak mata yang bengkak. Di Filipina, seduhan akar rukam diminum oleh wanita yang baru saja melahirkan. Kayu rukam keras dan kuat, dapat digunakan untuk membuat perabot rumah tangga, seperti alu dan mebel.

Syarat Tumbuh

Rukam tumbuh di lingkungan tropik basah pada ketinggian sampai 1500 m dpl., tetapi dijumpai juga yang tumbuh liar pada ketinggian 2100 m dpl. Habitat alaminya adalah hutan primer dan sekunder, seringkali dijumpai di sepanjang sungai, dan rukam ini tumbuh di bawah naungan atau di lahan terbuka. Pohon rukam tampaknya dapat beradaptasi dengan baik pada berbagai suhu, curah hujan, dan tipe tanah.

Pedoman Budidaya

Rukam biasanya ditumbuhkan dari benih, tetapi pohon rukam juga mengeluarkan tunas akar yang dapat digunakan untuk perbanyakan vegetatif, misalnya pohon yang tak berduri. Sambungan mata atau sambungan pucuk dapat dilaksanakan, juga pada jenis Flacourtia lainnya. Di Indonesia, sambungan mata rukam pada F. inermis Roxb. sering dilakukan. Pohon rukam ditanam dengan jarak tanam 8-12 m.

Pemeliharaan

Tidak diperoleh informasi mengenai tata laksana dan perlindungan tanaman.

Hama dan Penyakit

Lalat buah dan penggerek batang sering dijumpai pada- jenis-jenis Flacourtia, dan di Indonesia ulat-ulat pemakan daun, Pygaera reftztura dan Cuphya erimanthis, khusus dijumpai pada rukam.

Panen dan Pasca Panen

Tidak ada angka-angka mengenai hasil, tetapi pohon rukam umumnya berbuah sangat lebat.(Sentra Informasi IPTEK)

Rabu, 29 April 2009

Artikel Gandaria

GANDARIA
Family ANACARDIACEAE
Deskripsi
Gandaria berbentuk pohon yang tingginya mencapai 27 m, dengan kulit kayunya yang retak-retak, berwarna coklat muda, dan seringkali memiliki ranting yang menggantung, tak berbulu, bersegi empat atau pipih. Daunnya tunggal, berbentuk bundar telur-lonjong sampai bentuk lanset atau jorong, menjangat, berkilat, berpinggiran rata, pangkalnya lancip sampai bentuk pasak, ujungnya lancip (acute) sampai luncip (acuminate), tangkainya 1-2,5 cm panjangnya. Perbungaannya malai, muncul di ketiak daun, panjangnya 4-12 cm; Bagian-bagian bunganya sebagian besar berkelipatan empat, berukuran kecil, cuping kelopaknya bundar telur melebar; daun mahkotanya lonjong sampai bundar telur sungsang, berukuran (1,5-2,5) mm x 1 mm, berwarna kekuning-kuningan, kemudian secepatnya berubah menjadi coklat. Buahnya bertipe buah batu, berbentuk agak bulat, berdiameter 2,5-5 cm, berwarna kuning sampai jingga, daging buahnya mengeluarkan cairan kental; buahnya tidak berbulu, rasanya asam sampai manis, dengan bau yang khas agak mendekati bau terpentin.
Manfaat
Gandaria adalah pohon buah-buahan yang populer, buahnya mirip buah mangga kecil. Walaupun rasanya agak asam, bahkan yang matang sekalipun, buah gandaria biasanya dikonsumsi dalam keadaan segar, atau diolah menjadi sirop atau dijadikan manisan (compote) yang lezat sekali: Akan tetapi, pemanfaatan buah mudanya lebih penting, yaitu merupakan bahan penyedap pada sambal gandaria yang khas, dan dalam asinan, serta keping bijinya yang berukuran besar dan berwarna lembayung cerah dapat meningkatkan daya tarik masakan. Seringkali daun mudanya yang berwarna ungu tua (warnanya putih sekali sewaktu mulai muncul) juga dikonsumsi segar, dimakan dengan sambal gandaria. Gandaria dianjurkan untuk ditanam di daerah transmigrasi di Sumatra karena hasil buahnya yang berlimpah dan perdaunannya yang rapat, sangat cocok sebagai pohon pelindung.
Syarat Tumbuh
Gandaria adalah tumbuhan tropik basah dan dapat tumbuh pada tanah yang ringan dan subur. Tumbuh liar di hutan dataran rendah di bawah 300 m dpl., tetapi dalam pembudidayaan telah berhasil ditanam pada ketinggian sekitar 850 m dpl.
Pedoman Budidaya
Gandaria umumnya diperbanyak dengan benih, tetapi mudah juga diperbanyak dengan cangkokan dan tempelan. Semai atau tanaman yang diperbanyak melalui klon ditanam dalam barisan dengan jarak tanam 10 x 12 m, dan memerlukan naungan ringan selama beberapa bulan.
Pemeliharaan
Untuk memperpendek masa vegetatif dianjurkan pemupukan dengan pupuk kandang, urea, dan pupuk buatan lainnya, agar kecepatan tumbuhnya meningkat pada tahun-tahun pertama.
Hama dan Penyakit
--
Panen dan Pasca Panen
Biasanya panen pertama untuk tanaman yang berasal dari semai adalah 810 tahun setelah tanam, atau kalau berasal dari perbanyakan vegetatif hanya 5-6 tahun. (Sentra Informasi IPTEK)

Minggu, 19 April 2009

Artikel Cempedak Lokal


CEMPEDAK LOKAL (VARIETAS INTEGER)

Family Moraceae

Deskripsi

Jenis cempedak inilah yang lebih banyak dikenal oleh masyarakat luas. Tersebar di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya. Bentuk buahnya lonjong silindris dan berwarna cokelat tanah atau agak kemerahan. Kulit buahnya berduri kecil dan relatif halus. Panjang buah antara 20-35 cm, diameter 10-20 cm, dan berat rata-rata 34 kg. Daging buahnya lunak dan mudak hancur, tipis, berserat, dan berwarna kuning gading kadang agak kemerahan. Rasanya manis dan aromanya harum menusuk hidung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna cokelat muda. Batang tanaman cempedak relatif lebih lurus dibandingkan tanaman nangka, sedangkan permukaan daunnya lebih kasar daripada daun nangka. Ukuran buahnya biasanya lebih kecil daripada nangka dan bentuknya lebih lonjong. Rasa buah cempedak manis. Aromanya harum dan sangat khas. Nyamplung-nya tetap menempel pada tangkai buah meskipun kulit buah dan daminya sudah dilepas.

Manfaat

Daging buah yang tebal dan membungkus biji itu dapat dimakan dalam keadaan segar atau dimasak. Daging buah ini, yang secara has berwarna kuning atau jingga, atau kadangkadang putih sampai merah jambu, konsistensinya lembek dan seperti bubur, serta memiliki bau yang has sekali. Rasanya manis, mendekati rasa durian atau mangga, dan sebagian orang menganggap cempedak lebih unggul daripada nangka. Buah mudanya dimasak bersantan dan dimakan sebagai sayur atau sop nangka muda. Daun mudanya konon digunakan juga sebagai sayur. Selain buahnya, hampir semua bagian tanaman cempedak dapat dimanfaatkan: akarnya-oleh sebagian kalangan masyarakat digunakan sebagai campuran jamu tradisional untuk wanita yang baru melahirkan. Kulit batangnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat tali. Sedangkan kayunya yang berwarna kuning menarik tergolong awet dan keras. Meskipun tidak termasuk golongan kayu utama, tetapi dalam dunia perdagangan kayu cempedak dimasukkan ke dalam kelas II-III. Sehingga kayu cempedak banyak digunakan untuk berbagai keperluan, seperti bahan bangunan rumah dan perkakas rumah tangga. Biji buahnya pun enak disantap setelah diolah, digoreng atau direbus. Bahkan, konon di daerah Kalimantan Selatan kulit buahnya dapat diolah juga menjadi makanan yang cukup digemari. Daunnya merupakan salah satu jenis makanan yang disukai ternak.

Syarat Tumbuh

Kisaran tempat tumbuh tanaman cempedak meliputi daerah yang cukup luas, dengan ketinggian antara 1-700 m di atas permukaan laut, bahkan sampai 1.300 m di atas permukaan laut. Tanaman ini menyukai hidup di daerah yang relatif basah dengan curah hujan cukup tinggi yaitu antara 2.500-3.000 mm/tahun. Tanah yang gembur dan berdrainasi baik merupakan jenis tanah yang diinginkan untuk pertumbuhannya.

Pedoman Budidaya

Pohon cempedak biasanya ditumbuhkan dari benih yang berasal dari pohon induk di sekitarnya, yang kualitasnya disenangi. Cempedak dapat diperbanyak secara vegetatif dengan penempelan atau penyusuan di atas batang bawah cempedak yang berasal dari benih, atau pada jenis Artocarpus lainnya, termasuk juga pada nangka. Batang bawah yang digunakan hendaknya berumur 8-11 bulan, pada saat penempelan, yang dapat dilakukan setiap saat. Pohon yang muda lebih dahulu mengeluarkan akar tunggang yang panjang, karenanya baik semai maupun tanaman hasil sambungan biasanya ditanam dalam suatu wadah. Naungan ringan sangat dibutuhkan, baik selama dipelihara di pesemaian maupun setelah tanaman ditanam di lapangan. Di kebun-kebun buah jarak tanam cempedak ialah 12-14 m.

Pemeliharaan

-

Hama dan Penyakit

Buah cempedak biasa diserang oleh lalat buah, tetapi hal ini mudah diatasi dengan cara buah dibungkus; kulit kayunya kadang-kadang diserang oleh kumbang penggerek. Penyakit mati pucuk, yang disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora merupakan penyakit yang paling serius. Mula-mula bakteri ini menyerang pucukpucuk yang sedang tumbuh, tetapi kemudian menyebar ke bawah, dan akhirnya membunuh pohonnya: Di Malaysia baru-baru ini sedang dilakukan percobaan pemakaian bahan kimia, termasuk menginjeksi batang dengan antibiotika untuk memberantas penyakit ini.

Panen dan Pasca Panen

Pemanenan buah mudah sekali, karena berada di batang dan cabang-cabang utama. Di Semenanjung Malaysia, buah cempedak seringkali dibungkus di pohonnya atau dibuatkan keranjang anyaman daun palem membungkus buah yang hampir maksimum perkembangannya, sehingga menimbulkan pola-pola ar.yaman yang nyata pada buah yang matang. Fungsi keranjang tersebut tidak begitu jelas; konon keranjang itu melindungi buah dari serangan tikus-tikus, kelelawar, dan lalat buah, serta memikat semut yang dapat mengusir serangga serangga lain (misalnya tawon). Tak ada data mengenai hasil, tetapi cempedak dianggap sebagai pohon yang berbuah banyak sekali dan hasilnya mungkin sama dengan nangka. (Sentra Informasi IPTEK)

Sabtu, 18 April 2009

Artikel Belimbing Dewi

BELIMBING DEWI
Family Oxalidaceae
Deskripsi
Pohon induknya berasal dari Pasarminggu, Jakarta Selatan. Termasuk salah satu belimbing top yang banyak diminati konsumen. Pernah meraih juara dalam lomba buahbuahan non-langka. Bentuk buah bulat agak lonjong. Warnanya yang kuning agak kemerahan mengilap tampak kontras dengan warna hijau pada pinggiran belimbingannya. Daging buah padat, manis, dan mengandung sedikit air. Kelebihan yang lain, ukuran buahnya panjang, dapat mencapai 15 cm dengan diameter lebih dari 10 cm. Berat rata-rata 200-250 g dan dapat mencapai 500 g. Relatif lebih tahan lama dalam penyimpanan dengan suhu kamar.
Manfaat
Buah-buahan
Syarat Tumbuh
Tanaman belimbing akan tumbuh baik di tempat dengan ketinggian 0-500 m di atas permukaan laut dengan curah hujan tinggi dan mendapat cukup cahaya matahari. Jenis tanah yang sesuai adalah tanah yang gembur, berdrainase baik, dan dapat menahan air.
Pedoman Budidaya
Memperbanyak tanaman dengan: biji cangkokan okulasi. - Dengan biji. Ada bahayanya, sebab kemungkinan akan diperoleh pohon yang mempunyai sifat lain daripada induknya. Kalau ingin memperbanyak dengan biji, maka biji-biji blimbing dideder dulu, 6 minggu kemudian dipindahkan ke pesemaian dengan jarak 30x 30 cm. Pesemaian mendapatkan perlindungan ringan. Pada umur 1 tahun bibit dipindahkan ke kebun: - Dengan cangkokan. Untuk cabang cangkokan dipilih cabang yang tumbuhnya tegak ke atas. Kalau tidak ada cabang yang demikian, maka salah satu cabang yang mendatar dipotong. Nanti akan tumbuh cabangcabang yang tegak tumbuhnya. Dari salah satu cabang tersebut dibuat cangkokan. - Dengan okulasi. Blimbing manis hanya diokulasi dengan jenisnya sendiri. Waktu bertanam yang baik ialah pada permulaan musim hujan dengan jarak 6 x 6 m. Pohon-pohon perlu disemprot dengan obatobatan.
Pemeliharaan
Untuk menjaga jangan sampai buah blimbing mendapat gangguan hama, seperti lalat buah, burung, kalong dsb., maka sebaiknya buah-buah tersebut dibungkus secara rapi dengan kertas, daun, kain dll. Bersamaan pembungkusan itu dilakukan penjarangan buah. Dengan penjarangan akan diperoleh buah yang besar. Penjarangan dan pembungkusan dilakukan pada waktu buah sebesar telur ayam.
Hama dan Penyakit
Penyakit becak daun (Cercospora averrhoa) dan penyakit lembayung (Corticium) menyerang tanaman belimbing di Asia Tenggara, tetapi penyakit busuk pasca panen lebih gawat lagi, setidak-tidaknya pada buah belimbing manis; cacat kulit sedikit saja akan mengundang serangan jamur-jamur Ceratocystis, Colletotrichum, Dothoriella, dan Phomopsis. Ulat-ulat (Pingasa, Pseudoterpna, Diacotrichia) menyerang bunga dan daun muda. Buah belimbing manis sangat parah terserang lalat buah dewasa, terutama Dacus dorsalis (di Asia Tenggara), dan oleh ngengat penghancur buah (Othreis spp. di Australia); pembungkusan buah dapat mencegah serangan.
Panen dan Pasca Panen
Pohon belimbing manis dapat berbunga sepanjang tahun, hingga dapat dipungut 3x setahun, yakni: pada akhir musim kemarau, musim labuh dan permulaan inusim hujan: Waktu berbuah paling lebat ialah pada permulaan musim hujan. (Sentra Informasi IPTEK)

Artikel Buni

BUNI

Family EUPHORBIACEAE

Deskripsi

Buni berbentuk pohon yang meluruhkan daunnya, tumbuhnya sesuai dengan model arsitektur Rauh, tingginya 3-10(-30) m, batang pokoknya tegak, biasanya bercabang rendah. Daun-daunnya berseling, berbentuk lanset-lonjong, berukuran (19-25) cm X (4-10) cm, pangkalnya tumpul atau membundar, ujungnya luncip (acuminate) atau tumpul, pinggirannya rata, teksturnya menjangat, berkilap, tulang daun utama menonjol di lembaran bawah daun, panjang tangkai daun mencapai 1 cm. Perbungaan berada dl ujung atau di ketiak daun, berbentuk bulir sempit atau tandan, berbunga banyak, panjang perbungaan 6-20 cm; bunga jantan tidak bertangkai, daun kelopak mirip cawan, memiliki 3-4 cuping yang pendek, membundar, bersilia, berwarna kemerah-merahan; bakal buah yang rudimenter, berada di atas cakram berdaging; bunga betina bertangkai, daun kelopak mirip cawan-genta, bercuping 3-4, berukuran kira-kira 1 mm x 2 mm, tidak rontok; bakal buah berbentuk bulat telur sungsang, kepala putik 3-4 butir, cakramnya kecil; pada pohon betina seringkali sebagian besar bunganya sempurna. Buah berupa buah batu, berbentuk bulat atau bulat telur, berdiameter 8-10 mm, berwarna merah kekuning-kuningan sampai ungu kebiru-biruan, mengandung banyak sari buah. Biji berbentuk bulat telur-Ionjong, berukuran (6-8) mm x (4,5-5,5) mm. Informasi mengenai pertumbuhan, pembungaan, dan pembuahan jarang dijumpai. Tampaknya terjadi variasi antar-pohon dalam semai, juga dalam saat mekar bunga dan hasil panen; mengenai hasil ini dapat diperburuk oleh perbedaan dalam intensitas penyerbukan. Di Indonesia, periode pembungaan jatuh pada bulan September-Oktober, dan waktu panennya pada bulan Februari-Maret di Indonesia, Juli-Agustus di Filipina, dan Juli-September di Vietnam bagian utara.

Manfaat

Buah buni yang matang dapat dimakan dalam keadaan segar, tetapi dapat mewarnai mulut dan jari. Buahnya yang mentah agak asam rasanya, dan karena buah-buah dalam satu tandan tidak bersamaan matangnya, maka buah buni seringkali digunakan untuk pembuatan selai dan jeli. Sari buah dari buah yang matang benar berguna sebagai minuman penyegar dan menghasilkan anggur yang istimewa. Orang Indonesia membuat saus-asem ikan dari buah buni. Daun mudanya juga berguna untuk memberi aroma ikan atau daging rebus (stew), dan baik buah muda maupun daun muda dapat digunakan sebagai pengganti cuka. Daun muda juga dimakan sebagai lalap dan dimasak dengan nasi. Kulit dan daun mengandung alkaloid yang memiliki khasiat obat, tetapi dilaporkan juga beracun. Kayunya berwarna kemerah-merahan dan keras tetapi kurang bermanfaat. Di Filipina, pohon buni biasanya tumbuh di semak-semak, dl lahan terbuka dan di hutan sekunder; seperti halnya beberapa jenis lain dalam marga ini, buni memiliki nilai untuk reklamasi lahan-lahan kritis (misalnya A. ghaesembilla Gaertner, dapat mengungguli alang-alang yang tumbuh dl lahan itu, dan dapat menonjol sekali setelah terjadi kebakaran rumput tahunan). Buah buni yang berubah-ubah warnanya menyebabkan tanaman ini menjadi pohon hias yang menarik.

Syarat Tumbuh

Buni tidak khusus merupakan pohon tropik, sebab dapat pula tumbuh dan berbuah di Florida bagian tengah. Di daerah tropik buni dijumpai tumbuh dari 0 m dpl. sampai di atas 1000 m dpl. Di Indonesia, buni ditanam di propinsi-propinsi bagian timur yang beriklim muson, juga di bagian barat yang lembap, tetapi penyebarannya di India menandakan bahwa buni bukan melulu tanaman yang toleran terhadap kekeringan. Pohon buni biasa tumbuh di hutan sekunder pada tahap awal suksesinya, yang menggeser padang rumput yang marginal. Walaupun begitu, pohon buni dapat mempertahankan pertumbuhannya pada tanah liat berlempung di bawah naungan ringan.

Pedoman Budidaya

Buni mudah diperbanyak dengan benih, juga dengan stek batang, cangkok, penempelan, dan penyambungan. Cangkokan cabang yang berdimeter 2-5 cm umumnya dapat berakar setelah 95 hari. Tunas yang agak tua, panjangnya 3-4 cm, licin dan berwarna hijau, bertangkai daun dan berlentisel hendaknya digunakan untuk usaha penempelan. Umur batang bawah tidak terlalu berpengaruh. Penanaman di lapangan dianjurkan menggunakan jarak tanam 6-8 m. Pohon jantan mungkin saja tidak diperlukan, sebab sebagian besar pohon betina menghasilkan banyak bunga sempurna yang dapat melaksanakan penyerbukan secukupnya.

Pemeliharaan

Hama dan Penyakit

Informasi mengenai serangan hama dan penyakit pada jenis-jenis Antidesma jarang dijumpai. Rayap, kutu tepung, dan kutu perisai kadang-kadang menyerang pohon buni; salah satu laporan dari Singapura menyebutkan suatu kejadian kerusakan yang hebat pada daun-daun buni oleh larva kumbang Autoserica rufocuprea.

Panen dan Pasca Panen

Pohon yang berasal dari semai dapat berbuah 4-5 tahun setelah ditanam. Tanaman yang diperbanyak secara aseksual dapat mulai berbuah 1-2 tahun. Musim buah hanya berlangsung 2 bulan. Tandan buah buni dipanen dengan tangan dibantu dengan galah bambu; lebih baik digunakan kantung jala untuk menampung cabang-cabang tandan yang rontok. Pohon buni dapat menghasilkan panen yang baik, tetapi satu-satunya indikasi tentang hasil (puncaknya) yang nyata diperoleh dari dua pohon di Florida, yang masing-masing menghasilkan 270 kg dan 400 kg buah dalam semusim.

Artikel Alpukat Ijo Panjang

ALPUKAT IJO PANJANG
Family Lauraceae
Deskripsi
Alpukat ini berbuah sepanjang tahun tergantung lokasi dan kesuburan tanah. Kerontokan buah sedikit. Berat buah antara 0,3-0,5 kg. Bentuknya seperti buah pear dengan ujung tumpul dan pangkal meruncing. Panjangnya 11,5-18 cm dan diameternya 6,5-10 cm. Tebal, kulit buah 1,5 mm berwarna hijau kemerahan dengan permukaan licin berbintik kuning. Daging buahnya tebal (sekitar 2 cm), bertekstur agak lunak, berwarna kuning, dan rasanya gurih. Bijinya berbentuk jorong dengan rata-rata panjang 5,5 cm dan diameter 4 cm. Produksi buah rata-rata 16,1 kg per pohon per tahun.
Manfaat
Buah alpukat matang enak dimakan segar, lebih lezat bila ditambah susu dan gula serta es gosok. Daunnya dapat dimanfaatkan untuk obat sakit pinggang. Batangnya baik untuk bahan bangunan. Bila digunakan untuk kayu bakar, energi batang alpukat rendah. Tanaman ini baik untuk konservasi lahan yang miring dan curam.
Syarat Tumbuh
Alpukat dapat ditanam di dataran rendah hingga dataran tinggi. Alpukat india barat baik ditanam pada ketinggian 0-600 m dpl, alpukat meksiko pada ketinggian 1000-3000 m dpl, dan alpukat guatemala pada ketinggian 600-2.000 m dpl. Semua tipe alpukat menghendaki tanah yang tidak mengandung cadas keras atau yang tandus. Tanaman tidak tahan terhadap genangan air yang terus-menerus, tetapi tanaman lebih senang hidup di daerah beriklim basah dengan curah hujan 1.500-3000 mm. per tahun. Di daerah yang beriklim agak kering dengan bulan basah 7-9 bulan dan bulan kemarau (kering) 2-6 bulan, tanaman alpukat masih mampu hidup dan berbuah asalkan keadaan air tanahnya dangkal (100-150 cm) dan pH tanah 5,5-6,5. Pada kondisi yang sesuai, tanaman alpukat dapat berbuah 2-3 kali setahun.
Pedoman Budidaya
Perbanyakan tanaman: Tanaman diperbanyak dengan okulasi atau sambung pucuk. Bibit dapat disambung pada umur 1-8 bulan. Perbanyakan dengan biji hanya untuk batang bawah. Budi daya tanaman: Bibit okulasi (sambungan) ditanam pada jarak 12 m x 12 m. Ukuran lubang tanam 60 cm x 60 cm x 40 cm. Pupuk kandang yang diberikan 30 kg/lubang. Pupuk buatan berupa campuran 25-1000 g urea, 25-1000 g TSP, dan 25-800 g KCl per pohon diberikan tiga bulan sekali. Dosis pemberian pupuk meningkat sesuai dengan umur tanaman. Sebaiknya dalam satu areal ditanam dua tipe alpukat. Sekurangkurangnya 5-10% dari jumlah bibit yang ditanam berasal dari tipe lain sebagai sumber tepung sari (pejantan). Untuk memudahkan perawatan, dianjurkan penanaman dilakukan menjelang musim hujan.
Pemeliharaan
Pemangkasan hanya dilakukan untuk pembentukan pohon (pemotongan batang pokok). Tanaman alpukat dari bibit okulasi mulai berbunga pada umur 5-6 tahun, sedangkan dari bibit biji pada umur 9-12 tahun.
Hama dan Penyakit
Hama yang sering menyerang tanaman alpukat adalah ulat daun Sania insularis dan penggerek cabang Rhynchites lauraceae Voth. Adakalanya lalat buah menyerang buah muda dan penggerek batang menggerek ujung-ujung cabang hingga ujung cabang menjadi kering. Penyakit yang sering menyerang tanaman alpukat adalah busuk akar Phytophthora cinnamomi yang dapat diatasi dengan siraman larutan Benlate 0,3% atau karbol 10-50%. Penyakit dapat menular melalui bibit yang digunakan atau alat-alat pertanian. Penyakit busuk buah Colletotrichum gloeosporiodes menyerang buah, terutama yang disimpan pada suhu panas dan lembap. Cendawan Phytophthora menyerang bila suhu tanah antara 13-23° C. Infus dengan fungisida melalui batang biasanya dapat mengatasi serangan penyakit busuk akar. Serangan hama-hama di atas dapat diatasi dengan semprotan atau infus larutan insektisida (Tamaron 200 LC atau Curacron 500 EC).
Panen dan Pasca Panen
Buah alpukat dipanen setelah tua benar. Tandanya, kulit buah sudah tampak buram dan bila buah digoyang akan berbunyi. Buah dipetik dengan menggunakan jaring agar tidak jatuh ke tanah. Buah yang terbentur akan memar dan tidak matang sempurna. Buah yang telah tua akan matang 2-3 hari setelah dipetik. Buah yang jatuh/memar akan mudah terserang penyakit busuk buah (kecokelatan) dan rasanya pahit.(Sentra Informasi IPTEK)

Jumat, 17 April 2009

Artikel Bisbul

BISBUL (BUAH MENTEGA)

Family EBENACEAE

Deskripsi

Bisbul berperawakan pohon, berkelamin dua dan selalu hijau, tingginya 7-15(-32) m, diameter pangkal batangnya 50(-80) cm, tajuknya berbentuk kerucut. Daunnya berselang-seling, berbentuk lonjong, berukuran (8-30) cm x (2,5-12) cm, pinggirannya rata, pangkalnya biasanya membundar, ujungnya melancip, menjangat; lembaran daun sebelah atas berwarna hijau tua, berkilap, tak berbulu; lembaran daun sebelah bawah berbulu perak; daun mudanya berwarna hijau pucat sampai merah jambu, berbulu perak; tangkai daunnya mencapai panjang 1,7 cm. Bunga-bunga jantannya tersusun dalam payung menggarpu, di ketiak daun, terdiri atas 3-7 kuntum; tangkai bunganya pendek; daun kelopaknya berbentuk tabung, bercuping 4 yang~dalam, panjangnya kira-kira 1 cm; daun mahkotanya sedikit lebih besar daripada daun kelopak, berbentuk tabung dan bercuping 4 juga, berwarna putih susu; benang sarinya 24-30 utas, menyatu di pangkalnya, membentuk pasangan-pasangan; bunga betina soliter, berada di ketiak daun, bertangkai pendek, ukurannya sedikit lebih besar daripada bunga jantan, memiliki 4-5(-8) staminodia. Buahnya bertipe buah buni yang berbentuk bulat atau bulat gepeng, berukuran (5-12) cm x (8-10) cm, berbulu beludru, berwarna coklat kemerahan, di pangkalnya ada topi dari kelopak yang kaku dan tidak rontok; kulit buahnya tipis, tertutup rapat oleh bulu-bulu pendek yang berwarna coklat keemasan, mengeluarkan bau keras yaftg mirip bau keju; daging buahnya berwarna keputih-putihan, keras, agak kering, rasanya manis, sepet, berbau harum. Bijinya 0-10 butir per buah, berbentuk baji, ukurannya mencapai 4 cm x 2,5 cm x 1,5 cm. Pohon asal benih cenderung tumbuh tegak, kadang-kadang hanya memiliki satu batang tanpa cabang. Akan tetapi, pohon yang berasal dari sambungan perawakannya pendek dan mengeluarkan lebih banyak cabang lateral. Pohon yang berasal dari semai berbuah 6-7 tahun setelah ditanam, sedangkan yang berasal dari sambungan 3-4 tahun. Pohon bisbul bervariasi terutama dalam bentuk dan perbuluan daun serta bentuk dan rasa buah. Kandungan Nama daerah bisbul di Filipina ialah 'mabolo,' berarti buah berbulu, mengacu kepada buahnya yang berbulu. Buah bisbul memiliki 60-73% dari bagian yang dapat dimakan, yang setiap 100 g berisi: air 83,0-84,3 g, protein 2,8 g, lemak 0,2 g, karbohidrat 11,8 g, serat 1,8 g, abu 0,4-0,6 g, kalsium 46 mg, fosfor 18 mg, besi 0,6 mg, vitamin A 35 SI, tiamina 0,02 mg, riboflavin dan niasina 0,03 mg, dan vitamin C 18 mg. Nilai energinya rata-rata 332 kJ/100 g.

Manfaat

Buah bisbul umumnya dimakan dalam keadaan segar jika matang. Rasanya agak manis, tetapi cukup kering. Daging buahnya juga dapat diiris-iris dan dicampur dengan buah-buahan lain untuk dijadikan rujak. Kayunya licin dan tahan lama, warnanya hitam dan banyak dimanfaatkan di Filipina untuk pembuatan kerajinan tangan. Pohon bisbul sering ditanam di pinggir jalan.

Syarat Tumbuh

Tumbuh baik di daerah yang beriklim muson, dari 0 m sampai 800 m dpl, dan pada hampir segala tipe tanah. Bisbul sangat tahan terhadap angin topan.

Pedoman Budidaya

D. blancoi biasanya diperbanyak dengan benih yang memerlukan waktu 24 hari untuk berkecambah. Juga dapat diperbanyak secara vegetatif dengan cangkokan, sambungan mata, atau sambungan pucuk. Cara terakhir ini dipraktekkan secara komersial di Filipina. Pada sambungan celah digunakan batang bawah bibit yang berumur 1 tahun. Batang atasnya diperoleh dari cabang dewasa yang tumbuh pada musim terakhir, yang memiliki kuncup ujung yang tumbuh balk, dipotong sepanjang 10-12 cm. Anakan pohon yang berasal dari sambungan dapat ditanam di lapangan dengan jarak tanam 810 m, pada awal musim hujan. Pohon yang berasal dari semai ditanam di sepanjang jalan dengan jarak tanam 10-15 m.

Pemeliharaan

Setelah tanaman tumbuh dengan balk di lapangan, pohon bisbul hampir tidak memperoleh perawatan apa pun. Tunas-tunas liar dan cabang-cabang yang bertumpang-tindih seringkali dipangkas; begitu pula cabang-cabangnya yang menyentuh tanah.

Hama dan Penyakit

Ada laporan mengenai beberapa jenis serangga yang memakan pucuk dan daun bisbul, seperti kumbang kecil penggulung daun, siput lunak dan ulat rumpun, cacing kantung, dan serangga bersisik merah. Akan tetapi dijumpai juga hamahama yang kurang berarti. Tidak diperoleh laporan mengenai penyakit yang berbahaya.

Panen dan Pasca Panen

Buah bisbul dianggap matang jika telah berubah dari coklat kehijau-hijauan menjadi merah kusam. Setelah dipanen buah bisbul dilap dengan secarik kain untuk menghilangkan bulu-bulunya agar penampilannya lebih menarik. Dalam 3-4 hari buah menjadi lunak dan harum baunya. (Sentra Informasi IPTEK)

Artikel Sukun

SUKUN
Family MORACEAE
Deskripsi
Tanaman sukun merupakan tanaman hutan yang tingginya mencapai 20 m. Kayunya lunak dan kulit kayu berserat kasar. Semua bagian tanaman bergetah encer. Daun dan batang Daunnya lebar sekali, bercanggap menjari, dan berbulu kasar. Batangnya besar, agak lunak, dan bergetah banyak. Cabangnya banyak, pertumbuhannya cenderung ke atas. Bunga Bunga sukun berkelamin tunggal (bunga betina dan bunga jantan terpisah), tetapi berumah satu. Bunganya keluar dari ketiak daun pada ujung cabang dan ranting. Bunga jantan berbentuk tongkat panjang yang disebut ontel. Bunga betina berbentuk bulat bertangkai pendek (babal) seperti pada nangka. Bunga betina merupakan bunga majemuk sinkarpik seperti pada nangka. Kulit buah menonjol rata sehingga tampak tidak jelas yang merupakan bekas putik dari bunga sinkarpik. Pada buah keluwih, tonjolan pada kulit buah merupakan duri yang lunak. Penyerbukan bunga dibantu oleh angin, sedangkan serangga yang sering berkunjung kurang berperan dalam penyerbukan bunga. Pada buah sukun, walaupun terjadi penyerbukan, pembuahannya mengalami kegagalan sehingga buah yang terbentuk tidak berbiji. Pada keluwih (Artocarpus communis) kedua proses dapat berlangsung normal sehingga buah yang terbentuk berbiji normal dan kulit buah berduri lunak sekali. Duri buah keluwih merupakan bekas tangkai putik bunga majemuk sinkarpik. Buah Buah sukun mirip dengan buah keluwih (timbul). Perbedaannya adalah duri buah sukun tumpul, bahkan hampir tidak tampak pada permukaan buahnya. Selain itu, buah sukun tidak berbiji (partenokarpi). Akar Tanaman sukun mempunyai akar tunggang yang dalam dan akar samping dangkal. Akar samping dapat tumbuh tunas yang sering digunakan untuk bibit.
Manfaat
Buah sukun yang telah tua dapat direbus, digoreng, dibuat tepung dan keripik, serta dapat dibuat tape melalui fermentasi. Kayu tanaman sukun tidak dapat digunakan untuk bahan bangunan, tetapi tidak baik untuk kayu bakar. Demikian pula, kayu tanaman keluwih. Buah keluwih umumnya dipanen muda untuk disayur. Bunga jantan tanaman sukun yang telah kering dapat dimanfaatkan sebagai obat nyamuk. Rebusan daun sukun atau daun keluwih dapat digunakan untuk obat penyakit kuning (hepatitis).
Syarat Tumbuh
Tanaman sukun baik dikembangkan di dataran rendah hingga ketinggian 1200 m dpl yang bertipe iklim basah. Curah hujan antara 2.000-3.000 mm per tahun. Tanah aluvial yang mengandung banyak bahan organik disenangi oleh tanaman sukun. Derajat keasaman tanah seldtar 6-7. Tanaman sukun relatif toleran terhadap pH rendah, relatif tahan kekeringan, dan tahan naungan. Di tempat yang mengandung batu karang dan kadar garam agak tinggi serta sering tergenang air, tanaman sukun masih mampu tumbuh dan berbuah.
Pedoman Budidaya
Perbanyakan tanaman Biasanya tanaman sukun diperbanyak dengan setek akar atau cangkok. Walaupun tanaman dapat diperbanyak dengan okulasi atau sambung pucuk pada batang bawah semai keluwih, tetapi cara ini tidak dianjurkan karena persentase keberhasilannya rendah dan relatif lama. Akar samping pohon sukun ditarik ke atas, lalu dipotong sepanjang 20-30 cm, kemudian disemaikan untuk bibit. Pada akar yang tampak di permukaan tanah sering tumbuh tunas. Tunas ini dapat dipotong beserta akar induknya untuk dijadikan bibit. Budi daya tanaman Bibit sukun yang .telah mencapai tinggi kurang lebih 70 cm dapat ditanam di kebun. Ukuran lubang tanam 40 cm x 40 cm x 30 cm. Setiap lubang diberi 10 kg pupuk kandang yang telah matang. Sebaiknya bibit muda dilindungi dulu dengan daun kelapa atau daun lainnya untuk mencegah sengatan sinar matahari dan diberi air yang cukup bila musim kemarau.
Pemeliharaan
Pemangkasan cabang jarang dilakukan. Namun, bila pembentukan percabangan belum bagus maka batang utamanya sebaiknya dipangkas agar bertunas banyak. Pupuk buatan berupa NPK (15:15:15) diberikan tiga bulan sekali sebanyak 25-1000 g per pohon per tahun sesuai dengan umur tanaman. Setelah tanaman berbuah, pemupukan cukup diberikan 1-2 kali pertahun sebelum berbunga dan sesudah panen raya.
Hama dan Penyakit
Hama yang biasa menyerang tanaman sukun adalah penggerek batang (Xyleberus sp.) dan lalat buah (Dacus sp.). Lubang gerekan pada batang disumbat rapat dengan aspal atau batangnya disiram dengan larutan insektisida sistemik dapat mengatasi serangan. Hama penggerek ini dapat mematikan pohon. Oleh karena itu, bila ada serangan harus cepat diberantas. Penyakit yang biasa mengancam tanaman sukun adalah mati pucuk (Fusarium sp.), busuk buah lunak (Phytophthora palmivora), dan busuk tangkai buah (Rhizopus sp.). Namun, penyakit ini belum merupakan ancaman serius.
Panen dan Pasca Panen
Tanaman mulai berbuah pada umur 3-4 tahun. Tanaman sukun dapat berbuah sepanjang tahun. Musim panen terbesar biasanya pada bulan Januari-Maret. Buah dapat dipanen setelah tua benar. Buah sukun dipanen setelah tua benar. Tandanya, tonjolan kulit buah mulai merata dan buah berwarna kekuningan kusam. Buah sukun yang dibungkus sejak petil menunjukkan warna kekuningan bersih dan menarik. Buah dipotong pada tangkainya dengan galah yang ujungnya diberi pisau. Getah yang keluar dari tangkai buah dapat dihentikan dengan mencelupkan buah ke dalam air. Buah tidak boleh jatuh ke tanah agar tidak memar. Bagian buah yang memar menjadi pangkal serangan busuk buah yang berakibat buah terasa pahit. (Sentra Informasi IPTEK).

Artikel Sirsak

SIRSAK
Family Annonaceae
Deskripsi
Kandungan Buah sirsak tersusun atas 67% daging buah yang dapat dimakan, 20% kulit, 8,5% biji, dan 4%.poros tengah buah, dari berat keseluruhan buah. Kandungan gulanya sekitar 68% dari seluruh bagian padat daging buah. Sirsak merupakan sumber vitamin B yang lumayan jumlahnya (0,07 mg/100 g daging buah) dan vitamin C (20 mg/ 100 g daging buah), dan sedikit sampai sedang kandungan kalsium dan fosfornya. Sifat yang paling disenangi orang dari sirsak ini ialah harumnya dan aromanya yang sangat menggiurkan. Daging buahnya mirip dengan 'cherimoya', warna putihnya yang murni itu sangat stabil, walaupun sedang diolah. Sirsak berbentuk perdu atau pohon kecil, tingginya 3-10 m, tajuknya cocok dengan model arsitektur Troll, bercabang hampir mulai dari pangkalnya. Daun berbentuk lonjong-bundar telur sungsang, berukuran (8-16) cm x (3-7) cm, ujungnya lancip pendek; tangkai daun panjangnya 3-7 mm. Bunga-bunganya teratur, 1-2 kuntum berada pada perbungaan yang pendek, berwarna kuning kehijauan; gagang bunga panjangnya sampai 2,5 cm; daun kelopaknya 3 helai, berbentuk segi tiga, tidak rontok, panjangnya sekitar 4 mm; daun mahkota 6 helai dalam 2 baris, 3 lembar daun mahkota terluar berbentuk bundar telur melebar, berukuran (3-5) cm x (2-4) cm; 3 lembar daun mahkota dalam berukuran (2-4) cm x (1,5-3,5) cm, pangkalnya bertaji pendek; benang sarinya banyak, tersusun atas barisan-barisan, menempel di torus yang terangkat, panjangnya 4-5 mm, tangkai sarinya berbulu lebat; bakal buahnya banyak, berbulu lebat sekali, kemudian gundul. Buahnya yang matang, yang merupakan buah semu, berbentuk bulat telur melebar atau mendekati jorong, berukuran (10-20) cm x (15-35) cm, berwarna hijau tua dan tertutup oleh duri-duri lunak yang panjangnya sampai 6 mm, daging buahnya yang berwarna putih itu berdaging dan penuh dengan sari buah. Bijinya banyak, berbentuk bulat telur sungsang, berukuran 2 cm x 1 cm, berwarna coklat kehitaman, berkilap.
Manfaat
Sirsak dapat dimakan dalam keadaan segar sebagai pencuci mulut jika matang betul, atau dicampur dengan es krim atau susu dijadikan minuman yang lezat, seperti dilakukan di Jawa, Kuba, dan sebagian dari Amerika. Akan tetapi, buah ini lebih sering dimakan dalam bentuk 'puree' setelah daging buahnya diperas dan disaring. Juga dapat dijadikan selai buah, sari buah (setelah dicampur gula), nektar atau sirop. Juga digunakan dalam pembuatan eskrim. Di Indonesia dodol sirsak dibuat dengan cara daging buahnya dipanaskan dalam air dan diberi gula sampai campuran itu mengental. Di Filipina, buah sirsak muda beserta bijinya yang masih lunak digunakan sebagai sayuran. Buah tua yang masih keras dapat dibuat kue yang lezat rasa dan aromanya.
Syarat Tumbuh
Sirsak merupakan jenis yang paling tidak bandel tumbuhnya di antara jenis-jenis Annona lainnya dan memerlukan iklim tropik yang hangat dan lembap. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian sampai 1000 m dpl. dan meluas sampai ke 25° LS pada lahan yang ternaung. Pertumbuhan dan pembungaannya sangat terhambat oleh turunnya udara dingin, serta hujan salju yang ringan saja sudah dapat membunuh pohon sirsak. Musim kering dapat mendorong luruhnya daun dan menyelaraskan pertumbuhan memanjang d an pembungaan dalam batas-batas tertentu. Hasil panen dapat lebih tinggi pada cuaca demikian, asalkan kelembapan yang tinggi berlangsung selama periode pembentukan buah; ada indikasi bahwa untuk Annona spp. lainnya, balk kelembapan yang sangat tinggi maupun sangat rendah, dapat merusak pembentukan buah. Jika kelembapan cenderung rendah, dianjurkan untuk memberikan naungan agar transpirasi dapat dikurangi (juga karena pohon sirsak dangkal perakarannya). Sebagian besar tipe tanah cocok untuk tanaman ini, tetapi drainasenya harus balk, sebab pohon sirsak tidak tahan terhadap genangan air.
Pedoman Budidaya
Perbanyakan dan penanaman Pohon sirsak dapat diperbanyak dengan klon, terutama melalui berbagai teknik penempelan dan penyambungan pada batang bawah yang diperbanyak dengan semai, seperti dipraktekkan di berbagai wilayah Amerika (misalnya di Kolumbia dan Venezuela). Akan tetapi, umumnya sirsak ditumbuhkan dari benih. Semai dapat dipakai, sebab populasi yang tumbuh cukup seragam dan benih dari kultivar manis, misalnya, pada umumnya sifatnya sama dengan induknya, serta karena fase yuananya hanya berlangsung 2-4 tahun. Benih dapat ditanam langsung di ladang atau disemaikan dahulu di persemaian. Setelah 2030 hari, 85-90% dapat berkecambah dan semai itu dapat dipindahkan ke lapangan setelah 6-8 bulan. Pemotongan separuh daun dan kadang-kadang perompesan daun diperlukan untuk memindahtanamkan semai yang sebelumnya tidak ditumbuhkan dahulu dalam wadah. Jarak tanam di kebun buah sebaiknya antara 3 m x 4 m dan 4 m x 6 m. Berkat kecilnya ukuran pohon dan cepatnya berbuah, sirsak dapat ditanam sebagai tanaman sela di antara pohon buah-buahan yang lebih besar, seperti mangga, avokad, dan kecapi. Jika tanaman utamanya membutuhkan ruangan, pohon sirsak dapat ditebang.
Pemeliharaan
Lahan di sekitar pangkal pohon sirsak sebaiknya terbebas dari gulma atau ditutup oleh mulsa untuk menghindari dehidrasi dari perakarannya yang dangkal itu pada musim kemarau. Sirsak toleran terhadap keadaan tanah yang kering, tetapi pohonnya akan meluruhkan terlalu banyak daun jika mengalami kekeringan yang berkepanjangan; dalam situasi demikian pohon sirsak akan tertolong oleh pengairan tambahan. Pemupukan dengan pupuk kandang dan/atau NPK dalam dosis kecil beberapa kali dalam setahun dapat mendorong pertumbuhan dan pembuahan, tetapi tidak diperoleh data kuantitatif mengenai kebutuhan pupuk atau banyaknya pupuk daun yang dianjurkan. Pohon sirsak biasanya dapat mencapai bentuk yang memuaskan, tetapi dalam beberapa kasus diperlukan usaha sedini mungkin membatasi pohon itu hanya berbatang tunggal, yaitu dengan cara memotong cabang-cabang yang akan menyainginya. Tunas air (water sprout), cabang-cabang yang tumpang-tindih dan bergerombol juga harus dibuang. Kurang baiknya penyerbukan kiranya merupakan faktor pembatas utama dalam jumlah hasil, dan untuk menghilangkan kendala ini dianjurkan untuk penyerbukan dengan tangan. Akan tetapi, hal ini jarang dilakukan dan hanya dapat berlangsung jika ada masa pembungaan yang jelas.
Hama dan Penyakit
Selama vigor pohon dapat dipertahankan, kerusakan yang serius disebabkan oleh penyakit dan hama umumnya terbatas hanya pada buah. Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyakit utama pada sirsak di daerah yang lembap. Produksi buah sirsak dapat menyusut sekali karena bunga dan buahnya terserang penyakit sehingga menjadi busuk atau keriput; selanjutnya penyakit ini juga mengganggu buah, daun, batang, dan pematangan buah. Di Hindia Barat ada anjuran agar diadakan seleksi terhadap kemampuan pembentukan buah dalam kondisi lingkungan yang lembap. Jika terjadi musim kemarau barangkali ada kemungkinan untuk mempercepat pembungaan dan pembentukan buah agar terhindar dari periode kelembapan yang tinggi. Penyakit busuk coklat batang (Corticium sp.) menyerang pohon sirsak dan menyebabkan busuknya cabang dan mungkin membunuh pohonnya juga. Pembersihan yang sebaik-baiknya menjelang akhir musim kemarau, termasuk pembakaran bagian-bagian pohon yang terserang, dapat menolong untuk menahan penyakit pada musim hujan berikutnya. Kutu perisai seringkali menyerang pohon sirsak, dan kutu bubuk dapat bergerombol banyak sekali pada buah sirsak. Jika semut dapat diberantas dengan baik, musuh-musuh alaminya akan mampu menanggulangi hama ini. Buah dapat dibungkus untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh lalat buah. Annonaepestis bengalella adalah penggerek buah sirsak, dan ngengat ini tersebar dari India sampai ke Jawa dan Filipina. Ulat besar dari kupu-kupu Meganotron rufescens dan Papilio agamemnon sering sekali dijumpai memakan daun sirsak. Kerusakan yang disebatkan oleh ketiga jenis hama ini umumnya belum sampai mengharuskan dilakukannya pemberantasan secara kimiawi.
Panen dan Pasca Panen
Buah sirsak sebaiknya dipanen setelah tua benar tetapi masih keras. Buah ini dianggap tua jika duri-durinya sudah saling berjauhan dan warna kulitnya yang tadinya hijau berkilat telah berubah menjadi hijau kusam atau hijau kekuning-kuningan. Jika dipetik terlalu awal, kualitas buah akan jelek. Sebaliknya jika buah dibiarkan matang di pohon, seringkali buah itu dimakan oleh kelelawar sebelum jatuh ke tanah. Di daerah yang iklimnya tidak mengenal musim, buah sirsak dapat dijumpai sepanjang tahun, tetapi biasanya pohon sirsak memiliki 1-3 kali masa panen, dengan puncaknya yang nyata pada masa musim utama. Buah harus dipetik secara selektif; dipotong gagangnya dengan pisau yang tajam atau gunting setek, kemudian disimpan di dalam keranjang bambu yang telah dialasi dengan bahan yang empuk, seperti jerami. (Sentra Informasi IPTEK)